INFO

Archive for Januari 2015

Sekolah Tataboga

By : berita kuliner


Mahasiswa Baru 2014 Akpar Majapahit Belajar ’’Ice Carving’’

SURABAYA - Sekitar 77 mahasiswa baru jurusan Kuliner (Tata Boga) Akademi Pariwisata (Akpar) Majapahit tahun akademik 2014/2015 –kelas  pagi dan siang—belajar memahat dan mengukir es (ice carving). Pelajaran ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa yang kuliah jurusan Kuliner di lembaga pendidikan tersebut.


Mereka nampak antusias mengikuti teori dan  praktik memahat es yang disampaikan Sukamto, dosen luar biasa Akpar Majapahit, di area parkir sepeda motor kampus Akpar Majapahit, Selasa (21/08) siang.

Sebelum praktik memahat dan mengukir es dimulai, mahasiswa lebih dulu dikenalkan teori memahat es di kelas. Menurut Sukamto, ice carving adalah salah satu seni ukir yang menggunakan media es balok. Ada dua cara untuk membuat patung es: Anda dapat mengukir ke dalam balok es atau membuat cetak. Balok-balok e situ bisa diperoleh dari sungai atau danau yang membeku.

Biasanya, air yang membeku menjadi es hasilnya lebih bening. Hal ini lebih disukai seniman untuk membuat patung-patung es dan tentunya hanya ada di negara-negara yang mempunyai musim dingin. Di beberapa tempat pembuatan es balok bisa dilakukan dengan cara mncetak dalam freezer dengan ukuran yang sudah ditentukan atau dibuat oleh pabrik es.

Setelah mendapatkan penjelasan lengkap sejarah ice carving dan perkembangannya hingga saat ini, mereka langsung diajak praktik. Bahannya beberapa balok es ukuran 120 x 80 cm, siap  dipahat menjadi angsa  (dua buah), sepasang burung merpati (1 buah), huruf B (1 buah).

Peralatan yang disediakan untuk praktik mengukir es antara lain gergaji, alat pahatan/ukiran (aneka  peralatan), tatah (berbagai bentuk dan ukuran), alat bor dari besi hingga mal dari bahan yang tidak mudah meleleh seperti plastic dan stereoform.

Untuk mengukir balok es menjadi sosok angsa yang cantik, pertama-tama yang dilakukan adalah menempelkan mal kiri kanan pada balok es. Selanjutnya proses pemahatan dilakukan pada bagian yang mudah diambil antara kepala, leher dan sayap.

Sementara leher dan kepala angsa yang dibuat menempel dibor lebih dulu. Proses ini harus dilakukan hati-hati karena rentan patah. Nah, kalau sudah berlubang, tinggal dihaluskan dengan alat pahat secara hati-hati sesuai bentuk mal.

Setelah itu pekerjaan baru dilanjutkan dengan menghias sayap –sesuai bentuk mal—dengan pemahat berujung segitiga, untuk member kesan timbul pada hasil pahatan berupa sayap angsa.Dengan ketelitian tinggi dan kehati-hatian, praktik ini dilakukan di sisi yang satu dan sisi yang lain daripada balok es tersebut. Dengan demikian, jika semua pekerjaan mengukir es selesai, maka sosok angsa cantik terlihat utuh jika dilihat dari sisi kiri dan kanan.

Setelah pihaknya menjelaskan dasar teorinya dan mempraktik langsung bagaimana tatacara memahat dan mengukir es di hadapan mahasiswa, selanjutnya dosen mempersilakan masing-masing mahasiswa mempraktikkan apa yang sudah dipelajari di bangku kuliah.

”Kalian tidak perlu takut kalau salah atau hasil pahatan kalian kurang bagus, yang penting bisa memeragakan bagaimana memahat dan mengukir es secara baik dan benar dengan hasil yang memuaskan," terang Sukamto yang cukup telaten mengajari dan membagi ilmunya kepada mahasiswa ketika memeragakan cara memahat es.

Selain seni memahat dan mengukir es, mahasiswa Akpar Majapahit juga diajari seni mengukir bahan makanan (sayur dan buah-buahan). Boleh dikata seni menghias es dan bahan makanan ini hasilnya amat mengagumkan.Tak salah jika hampir di semua perayaan besar yang ada di dunia, hampir pasti kita temukan 'seni dari makanan' apakah itu berbentuk patung cokelat, naga dari buah semangka dan lainnya.

Hasil kreasi tangan-tangan trampil inilah yang membuat penampilan pesta pernikahan, misalnya, jadi sangat berbeda dari biasanya.Pada gilirannya bikin  tamu undangan pun senang berkat penampilan eksotik dari sebuah karya seni mengukir es dan buah. (ahn)

Untuk Informasi Pendaftaran, Silakan menghubungi:
081233752227, 081357866283, 081336563094, 081234506326.
Atau anda bisa juga add BB PIN:
2A1CE131, 2B517ECB, 2B425821, 2A6A1F4E.

Kunjungi juga web resmi kami di
http://www.majapahit.org ; www.matoa.info
Bergabunglah dengan AKADEMI PARIWISATA MAJAPAHIT - For The Best Future.
Sekolah Masak - Perhotelan - Pariwisata.
Dengan Fasilitas Terlengkap & Terbaik di Indonesia 
Majapahit Tourism Academy

Ginger Bread House - Majapahit Tourism Academy

By : berita kuliner

Perayaan Natal Makin Seru Dengan Indahnya “Ginger Bread House”

Tak sebatas pohon natal beserta hiasan lampu kerlap-kerlip serta ornamennya yang membuat bergairah dalam menyambut perayaan Natal. Kehadiran “Ginger Bread House” dalam sebuah ruangan untuk menyambut Natal, tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri. Tak heran jika keindahan replika  “Ginger Bread House”  yang menjulang tinggi bisa menjadi centerpiece untuk disuguhkan ke ruang publik. Seperti, kampus ‘Akademi Pariwisata Majapahit ’ tak kalah unjuk aksi memeriahkan semarak perayaan Natal tahun ini, dengan memajang Ginger Bread House di lobby kampus.
Mungkin sudah banyak yang tahu, Gingerbread atau kue jahe merupakan salah satu "santapan wajib" di setiap perayaan Natal. Kue ini yang dinanti-nanti saat Natal, karena kelezatan citarasanya serta manfaat yang dihasilkan dari kue tersebut. Selain rasa dan manfaat dari gingerbread, bentuk dari gingerbread sendiri sudah cukup berubah dari yang awalnya berbentuk boneka salju, pohon Natal, atau Sinterklas menjadi berbagai bentuk yang cukup unik. Kini kue jahe dibuat dengan bentuk menyerupai manusia atau bahkan menyerupai rumah.
Umumnya, rumah-rumah kue jahe tersebut memiliki bentuk yang sama. Tampak di kampus Akademi Pariwisata Majapahit mengusung rumah mini berbahan dasar kue jahe dengan gaya arsitektur rumah umum berasal dari era Victoria. Gaya rumah tersebut cukup populer, dengan karakter khusus tampak pada atap yang menjulang tinggi disertai cerobong asap perapian, teras depan dengan taman yang tampak luas, serta detil menyerupai kue-kue dan pohon natal. 


Lantas, susahkah membuat replika rumah kue jahe ini ?
Rumit dan membutuhkan kreatifitas itu pasti. Itulah gambaran dari para dosen Pastry dan team serta mahasiswa Akpar Majapahit dalam pembuatan replika ‘Gingerbread House’. Mulai membuat konsep desain hingga menyiapkan topper kue dan hiasan khas Natal yang cukup unik. Tak hanya itu, detail hiasan pada rumah kue jahe tema ini begitu penting, karena untuk membentuk sebuah keindahan rumah mini makin berkesan.
Rumah kue jahe ini hanyalah sebuah replika, jadi kue-kue yang menempel pada dinding dan atap rumah tidak bisa dimakan. Walaupun bahan yang digunakan terdiri dari tepung terigu, gula, telur, baking soda, jahe bubuk dan air. Namun, dengan ditambahnya bahan amoniak yang menjadikan kue ini teksturnya keras dan bisa berdaya simpan lama saat dipajang diruang publik.


 Chef Lily, salah satu dosen pasrty mengungkapkan pembuatan sebuah rumah jahe dengan hiasan semburan salju serta lengkap ornamennya ini dibuat selama kurang lebih lima hari. Rumah mini berukuran 1,4 x 80 x 1,5 m ini dibuat dari 41 kg tepung terigu.
Bagi Chef Lily dan team, membuat gingerbread house ini memberikan kesan tersendiri. Walaupun dirasa banyak sukanya bisa akrab bekerjasama dengan team dan mahasiswa sehingga bisa menghasilkan karya indah sebuah rumah mini, tentu kesulitan dalam merangkai kue harus dilaluinya. ‘Wah, pengerjaan rumah kue jahe ini yang susah sih pada saat menempel setiap kue pada dinding dan atap, kalau tidah hati-hati kue-kuenya bisa tidak lengket dan hasilnya bisa kurang sempurna’ ungkapnya.
Salah satu detil yang memberikan kesan "rumah kue jahe" adalah bagian dalam rumah ternyata ada isinya seperti pohon natal lengkap dengan sofa seperti interior rumah dan ada tempat perapian. Anda juga dapat memadupadankan beberapa detil khas "rumah kue jahe" ini di rumah Anda sendiri. Nah, tertarik mencoba untuk merayakan Natal di rumah Anda? *Upi

















  




Info lebih lanjut hubungi atau datang di:
Akademi Pariwisata Majapahit Surabaya
Jl. Raya Jemursari 244 - Surabaya
PH: 031-8433224-5, 8480821-2
081 233 75 2227, 081 2345 06 326

Kampus Mojokerto
Jln. Raya Jabon KM 07

The Best Hotel School  - Surabaya
Akademi Tataboga & Patiseri
Fasilitas Terbaik  & Terlengkap 

Sekolah Masak Terlengkap & Fasilitas Terbaik

By : berita kuliner

Dari Ujian Praktik Mahasiswa Culinary & Pastry
Akademi Pariwisata Majapahit 
Mampu menghasilkan karya produk makanan yang enak dirasa, dilihat dan memiliki tampilan yang mengundang selera, pastinya akan memiliki nilai tersendiri. Hal inilah yang menjadi tolak ukur penilaian bagi mahasiswa jurusan Culinary dan Pastry ‘Akademi Pariwisata Majapahit’ dalam ujian praktik akhir triwulan yang kali ini dilaksanakan selama tiga hari pada Rabu (17/12) hingga Jumat (19/12).

Dalam ujian ini, para mahasiswa dituntut untuk bisa membuat dan mengkreasikan berbagai jenis makanan dengan tema yang sudah ditentukan hingga menghasilkan sebuah produk bercitarasa tinggi, serta teknik penyajiannya secara benar dan higienis. Ujian praktik berlangsung tepatnya di kampus ‘Akademi Pariwisata Majapahit’ yang beralamatkan di jalan Raya Jemursari No. 244 Surabaya dan Raya Jabon KM 07 Mojokerto.
         
Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang kompeten di bidangnya, ‘Akademi Pariwisata Majapahit’ memang selalu memperhatikan kualitas pendidikan yang diberikan kepada para mahasiswanya. Sehingga ketatnya penilaian dalam ujian ini dimaksudkan agar para mahasiswa nantinya mampu bersaing dalam industri makanan ketika telah menyelesaikan pendidikannya. Ujian akhir triwulan yang berlangsung kali ini diikuti oleh seluruh mahasiswa baik dari jurusan Pastry ataupun Culinary.







Uji Kemampuan Mahasiswa Agar Lebih Inovatif
Pada ujian praktik ini para mahasiswa diuji kemampuannya membuat kreasi cake untuk jurusan Pastry dan aneka masakan bagi jurusan Culinary. Kegiatan ini dilakukan 2 gelombang kelas pagi dan siang selama 3 hari dan dilakukan mahasiswa baik secara individu dan berkelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2 – 3 mahasiswa. Dengan waktu selama 1,5 jam untuk jurusan Culinary dan untuk jurusan pastry selama 3 jam, mulai dari persiapan bahan, proses pembuatan hingga penyajiannya.
Ujian untuk kelas pagi yang dimulai pukul 09.00 – 12.00 WIB, sedangkan kelas siang dimulai pukul 13.00 – 16.00 WIB di kampus Akpar Majapahit. Dengan adanya ujian praktik seperti ini, pastinya memotivasi mahasiswa untuk bisa lebih inovatif dalam membuat produk yang bercitarasa tinggi, bisa me-manage waktu dan mendisiplinkan diri mereka sendiri yang nantinya saat magang akan terbiasa seperti belajar di kampus.



Hasilkan Kreasi Makanan Yang Menarik
Suasana sibuk dan sedikit tegang karena dikejar-kejar waktu nampak mewarnai suasana ujian kali ini. Dari kelas jurusan Pastry bermacam modifikasi cake yang dibuat dengan bahan yang telah disediakan oleh kampus ini dibuat dengan memadukan berbagai bahan seperti cokelat, strawberry, mangga dan bahan lainnya. Tampilan cake pun tak hanya sekedar cake namun bisa berubah menjadi bentuk yang unik tapi menarik, seperti cake bentuk pisang, sajian sushi, pai dengan rangkaian bunga, dan masih banyak lagi.




Ujian serupa juga terlihat di kelas jurusan Culinary, para mahasiswa sibuk mengolah kreasi masakan mereka. Yang beda dan menarik dari kelas Culinary, pada triwulan ketiga masakan yang akan diujikan menggunakan mistery box atau bahan memasak disediakan oleh mahasiswa sendiri dan nantinya bahan makanan tersebut diacak untuk diolah teman mahasiswa lainnya. Untuk triwulan kedua dan kedua memilih sendiri menu yang diujikan dengan tema sajian Western dan Asia.
  Dalam ujian ini para mahasiswa nampak begitu semangat dan terampil mengikuti jalannya ujian. Bahkan para mahasiswa bersedia membawa alat hidang yang akan digunakan untuk men-display makanan dari rumah. Sehingga nantinya produk makanan yang dihasilkan akan tampak menarik.
 















Perhatikan Rasa, Tekstur, Penampilan & Kreatifitas
Setelah semua mahasiswa selesai dengan waktu yang sudah ditentukan, saatnya dosen menilai hasil praktik mahasiswanya. Oleh karena itu mahasiswa berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil terbaik dan tentu saja poin itu didapatkan dari penilaian dengan kriteria yang terdiri dari rasa, tekstur, tampilan dan kreatifitas.
Tim penilaian hasil ujian untuk jurusan Pastry, ada Chef Otje Herman Wibowo, Chef Renny Savitri, Chef Arwati, Chef Lily, ditambah juga dari dosen Pariwisata dan Perhotelan yang ikut menilai. Begitu juga dengan jurusan Culinary ada Chef Yanuar Kadaryanto, Chef Ari dan Chef Mahmudi.
Setelah memberikan penilaian, maka dosen yang berwenang juga memberikan evaluasi presentasi hasil ujian kepada para mahasiswa. Secara garis besar hasil kreasi para mahasiswa ini cukup bagus walaupun terdapat beberapa kekurangan baik dari segi tampilan ataupun rasa. Penilaian dari masing-masing tim penilai juga langsung diumumkan kepada para mahasiswa sehingga nantinya mahasiswa bisa langsung menghitung nilai ujian praktik yang sudah mereka laksanakan.
  














Secara keseluruhan, ujian triwulan ini berjalan dengan baik dan penuh kreatifitas. Hal ini menunjukkan keseriusan belajar dari para mahasiswa untuk mendalami perkuliahan. Anda ingin pandai seperti mereka ? Kuliah di Kampus ‘Akademi Pariwisata Majapahit ’ bisa menjadi jawaban dan rasakan suasana kampus yang begitu nyaman dan menarik. *Upi
 







Kampus Akpar Majapahit, ada di :
Graha Tristar | Jl. Raya Jemursari 244, Surabaya
Tel. (031) 8480821-22. 8433224-25. 8410109
Hp. 081233752227, 081234506326
Blackberry PIN : 2A1CE131 ; 2A6A1F4E
Fax. (031) 8432050
Kampus Mojokerto | Jl. Raya Jabon KM 07, Mojokerto

Sekolah Kuliner - Perhotelan - Pariwisata
Fasilitas Terbaik & Terlengkap.  
Cooking School - Culinary Academy
Hotel Management - Tourism Academy
The Best Facility 

- Copyright © Majapahit Tourism Academy - Majapahit Tourism Academy - Powered by MATOA - Designed by Irvan -